Minggu, 11 Maret 2012

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN KEMANA PRIORITASNYA ???


BAB I
PENDAHULUAN


  1. A.    Latar Belakang
1.      Pengertian Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
a) Sumber daya alam berdasarkan jenisnya :
Ø  sumber daya alam hayati / biotic adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
Ø  sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
b) Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuannya :
Ø  sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
Ø  sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
Ø  Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited. contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
c) Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya :
Ø  sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
Ø  sumber daya alam penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
2.      Peranan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Salah satu peranan dari ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yaitu sebagai penyedia bahan baku, penerima sisa produksi/konsumsi (limbah), dan penyedia fasilitas. Implikasi dari peranan tersebut adalah bahwa lingkungan merupakan komponen penting dari sistem ekonomi. Artinya bahwa tanpa adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan berfungsi. Ini menyiratkan bahwa dalam sistem ekonomi, nilai lingkungan harus diperlakukan sama, seperti halnya perlakuan terhadap nilai aset yang lain (tenaga kerja dan modal) yakni sebagai aset ekonomi. Ini berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki, maka kualitas sumberdaya alam dan lingkungan perlu dipertahankan.
Pembangunan ekonomi saling berkaitan satu sama lain sehingga kebijaksanaan- kebijaksanaan pertanian dapat berakar pada degradasi lahan, air, dan hutan. Juga ekonomi dan ekologi harus dipadukan dalam proses pengambilan keputusan dan pembuatan hukum tidak hanya untuk melindungi lingkungan, namun juga untuk melindungi dan meningkatkan pembangunan. Dengan demikian pembangunan ekonomi yang mesti diterapkan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan dalam arti tidak menguras sumberdaya alam dan merusak lingkungan.
Tujuan akhir pengelolaan sumberdaya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social welfare) dengan tujuan antara seperti sumber devisa, pemenuhan kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan, pembangunan daerah/masyarakat dan pemerataan. Untuk keperluan tersebut informasi mengenai cadangan yang ada, kegiatan eksplorasi, produksi, konsumsi, biaya, harga, faktor lingkungan, dan lain-lain sangat diperlukan. Aplikasi ilmu ekonomi terhadap isu-isu lingkungan diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran yang lebih mendalam terhadap pentingnya lingkungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang diharapkan. Ini mengandung pengertian bahwa peningkatan kualitas lingkungan juga merupakan peningkatan ekonomi apabila kepuasan atau kesejahteraan sosial meningkat.
Mengingat SDA tersebut ketersediaannya terbatas, maka diperlukan cara pengelolaan yang bijaksana dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk memenuhi tujuan tersebut maka prinsip ekonomi lingkungan sangat diperlukan dalam rangka menuju penggunaan SDA dan lingkungan yang berkelanjutan. Adanya pertumbuhan ekonomi akan menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia berupa tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian dan di sisi lain memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia berupa pencemaran lingkungan dan menipisnya persediaan sumberdaya alam.
  1. B.     Permasalahan
    1. Bagaimana cara pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang baik sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan bagi masyarakat?
    2. Bagaimana cara mengendalikan dan mengawasi sumber daya alam dan lingkungan dengan baik?
    3. Bagaimana cara memfasilitasi manajemen pembangunan terutama dalam pembangunan yang berwawasan dan berkelanjutan?
  1. C.    Tujuan
Untuk mengetahui penggunaan sumber daya alam dalam segala aspeknya serta dampaknya terhadap pembanguanan pertanian serta lingkungan sekitarnya.
BAB II
PEMBAHASAN


  1. A.    Mekanisme Pasar dalam Pengalokasian Sumber Daya Alami
Teori ekonomi selama ini amat bersandar pada paradigma kearifan pasar. Melalui mekanisme pasar, alokasi sumberdaya alami tertentu akan berlangsung mulus dan memberikan kepuasan optimal kepada semua pihak. Dalam kenyataannya kearifan pasar itu tidak selalu dapat diandalkan. Adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan serta musnahnya sumberdaya alami tertentu dari tempat aslinya, kira-kira menjadi bukti dari adanya kegagalan pasar.
A. 1. Alasan Kegagalan pasar
Kegagalan pasar artinya ketidakmampuan mekanisme pasar dengan kekuatan suplai-deman-nya untuk mengendalikan keberadaan dan kemanfaatan suatu sumberdaya alami, sehingga SDA itu tersia-sia bahkan terancam hancur. Ini secara konsepsional mengimplikasikan 3 hal, yang pada hakikatnya : (1) pasar tidak sepenuhnya mampu memberi nilai kemanfaatan yang pantas kepada setiap sumberdaya alami, sehingga timbul kesan pemubaziran dan penyalah-gunaan. (2) pasar tidak mampu mengerem eksternalitas yang tidak sehat terjadi dalam kegiatan perekonomian, dan eksternalitas itu secara nyata mengurangi nilai nominal manfaat sumberdaya pembangunan. (3) pasar tidak selamanya bijak, melainkan seringkali terjebak kedalam perangkap bumerang  struktural yang diperankannya sendiri dan menghambat keberlanjutan ekonomi. Karena itu tipe kegagalan pasar amat terkait dengan sifat keberadaan dan kemanfaatan SDA.
Berikut ini ada 5 macam tipe kegagalan pasar :

1.1  Ciri sumberdaya alami tidak ber-HPK
Hak pemilikan kukuh (HPK) atas suatu benda, memilki 4 unsur, yaitu :
a.       Jelas diskripsi obyeknya
b.      Bebas pemiliknya memindah-tangankan obyek itu
c.       Lugas peran pemilik obyek itu, tak-terganggu orang lain
d.      Tegas peranan hukum dalam menegakkan hak pemiliknya
1.2   Ciri sumberdaya alami rawan eksternalitas
Isu ini timbul ketika ada pengusaha hanya mengambil manfaat suatu sumberdaya alami (misalnya sumberdaya perairan sungai) tanpa mempertimbangkan pengaruhnya berupa perubahan mutu dan fungsi air sehingga masyarakat dirugikan akibat adanya kegiatan usaha itu. Contoh sumberdaya alami rawan eksternalitas adalah unsur sumberdaya alami sampingan yang melekat pada sumberdaya alam-hayati utama.
1.3  Ciri sumberdaya alami tidak gampang pulih
Suatu bentang lahan hutan perbukitan curam Bukit barisan yang subur akan berubah menjadi lahan kritis bila erosi terus berlangsung sejalan dengan penerapan teknik budidaya tanpa konservasi. Oleh sebab itu mengingat fungsi ekologis hutan yang demikian pentingnya, maka upaya konservasi harus dilakukan. Sebagian areal hutan itu harus dilindungi serta sebagian lagi boleh dibuka dengan cara konservasi dan teknik pemuliaan terencana. Tidak pula jarang terjadi bahwa suatu sumberdaya alami sedang terancam kepunahan dan tingkat kerusakan yang ada tidak mudah dipulihkan sehingga kehadiran sumberdaya itu bermakna tinggi sekali bagi masyarakat pecintanya.
Oleh sebab itu, nilai-penuhnya harus dihitung agar dapat mengingatkan semua pihak akan betapa besar makna keberadaan sumberdaya itu. Persoalan yang sering kali dihadapi yaitu  sulit untuk menyakinkan pengusaha supaya melakukan konservasi yang menguntungkan dalam jangka panjang, ketimbang cara non-konservasi yang hanya menguntungkan dalam jangka pendek. Untuk merangsang para pengguna sumberdaya alami agar memakai teknik konservasi maka mereka perlu diyakinkan tentang seberapa besar hasil perhitungan nilai keunggulan konservasi itu jika dibandingkan dengan cara yang non konservasi.
1.4  Ciri sumberdaya alami berpasar tak sempurna
Amat sering terjadi karena alasan tertentu suatu sumberdaya dikuasai oleh pihak-pihak yang punya kekuatan lebih dan menyebabkan mereka memainkan pasar tak-bersaing sempurna. Contohnya, ketetapan nilai ikan lelang lebak lebung yang harus dibayar para pengemin kepada pihak pengelola perikanan lebak yang bersifat monopolis. Harga yang harus dibayar nelayan pengemin tidak sepenuhnya kenyataan harga ikan yang kelak harus diterima nelayan boleh jadi relatif murah.
Maka untuk mencapai laba dan demi kebutuhan hidup mereka, para nelayan akan terdorong mengeksploitasi jumlah ikan tangkapan mereka sekalipun dengan cara yang merusak keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Jelas pada kasus ini struktur pasar yang lebih sehat harus diciptakan sedemikian rupa sehingga posisi tawa-menawar para pemanen sumberdaya alami itu menjadi lebih kuat. Dengan cara yang demikian maka tindakan yang lebih rasional akan mungkin lebih terjadi dan tindakan keserakahan atau sebaliknya tindakan kebodohan akan lebih gampang dibina kearah yang lebih ramah dan sehat lingkungan.
1.5  Ciri sumberdaya alami peka kebijakan mikro
Seperti halnya panen sumberdaya alam-teludesi minyak bumi dan batubara, ternyata juga sumberdaya alami-hayati kehutanan amat terkait dengan kebijakan tingkat bunga bank. Jika bunga bank tinggi maka mekanisme pasar gagal mengendalikan eksploitasi berlebihan, bahkan justru mendorong panen besar demi memanfaatkan bunga bank melalui deposito uang hasil panen. Sebaliknya tingkat bunga yang rendah, tidak selalu gampang terjadi di negara-negara sedang berkembang yang dengan kebijakan bunga tinggi bermaksud menyedot dana tabungan masyarakat guna melanjutkan proses pembangunan sembari mengendalikan inflasi.
A. 2. Arah Kecermatan Pareto
Ilmu ekonomi sebenarnya mengarahkan orang untuk bertindak ekonomis (hemat) atau optimal (lumat) serta berperilaku efisien (cermat). Padanan kata cermat digunakan disini, sebab suatu tindakan ekonomi yang hemat (ekonomis) dan lumat (optimal) biasanya dicapai dengan kecermatan membaca kondisi diri dalam memanfaatkan situasi yang ada pada suatu waktu atau kurun waktu tertentu.
Kaedah efisien tersebut diatas berlaku untuk perorangan (mikro). Dalam batasan yang lebih makro, suatu keputusan alokasi sumberdaya dalam kurun waktu tertentu disebut cermat (efisien) bila dirasakan hasilnya tepatguna dan memuaskan semua pihak. Maksudnya, suatu keputusan atau kebijakan ekonomi dapat dikatakan efisien apabila perubahan alokasi sumberdaya akibat dari keputusan itu menguntungkan pihak (masyarakat yang dijadikan sasaran, tanpa merugikan pihak lain walau satu orang pun. Dengan berpegang pada prinsip ini, akan tercapai suatu keadaan dimana:
Tidak mungkin lagi membuat seseorang atau sekelompok orang jadi lebih kaya (sejahtera) tanpa menyebabkan setidaknya seorang lain dirugikan oleh tindakan itu.
Bila keadaan ini ditemui berarti keadaan telah mencapai Pareto Efisien atau Pareto Optimal. Dalam keadaan ini tindakan ekonomi untuk merubah alokasi sumberdaya tidak lagi dianjurkan, sampai nanti iptek berhasil meningkatkan tingkat produktifitas dan merubah pola konsumsi masyarakat. Maka jelas ciri serakah materialistik yang dijumpai disuatu masyarakat, tidak mempunyai kaitan langsung dengan konsep-konsep ilmu ekonomi yang hendak dipelajari. Walaupun demikian harus diakui bahwa kenyataan lapangan dapat saja jauh menyimpang dari apa yang menurut teori akan terjadi.
Tabel potensi manfaat suatu Ekosistem dalam Pertimbangan Nilai Penuh

Setempat (On-site)Sekitar (Off-site)
Manfaat Langsung dan dapat dipasarkan (direct use)Biasa diperhitungkan dalam analisis ekonomi (misalnya kayu, arang, madu, anggrek dan sebagainya)Jarang diperhitungkan karena keberadaannya di luar lokasi sasaran kajian (misalnya ikan yang migrasi ke daerah hilir)
Manfaat tak-langsung & Tanpa-pasar(indirect use)Jarang dipertimbangkan sebab bersifat sampingan (misalnya, sumber kayu bakar, lapangan pijah ikan dan udang, habitat satwaCenderung dilupakan karena tak kasat mata (misalnya, peran pengatur siklus air, penahan abrasi pantai, penjinak racun perairan)
  1. B.     Hubungan Manajemen Sumber Daya Alami dengan Manajemen Pembangunan
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan, pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan, keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersediannya sumber daya yang diperlukan.
Pola-pola manajemen dalam pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yaitu pola manajemen pesawat antartika, maksudnya meningkatnya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim, Jumlah karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer, Lebih banyak air tetapi penyebarannya tidak merata, Pengurangan tutupan salju, Gletser yang mencair, Benua Arktik menghangat, dll. Perubahan pada iklim tersebut disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan juga terhadap variabilitas iklim alami yang diamati selama periode waktu tertentu. Pola manajemen makhluk hidup, maksudnya antara jumlah penduduk dan persediaan sumber daya alam harus seimbang. Pola manajemen benda mati, maksudnya dalam menyusun manajemen tersebut juga perlu unsur-unsur lingkungan hidup seperti unsur hayati, sosial budaya dan fisik.
B.1  Kelestarian fungsi ekologi ( sasaran 1 : lingkungan alami )
Keterkaitan yang erat antara manusia dan lingkungan membuat manusia harus hidup dengan memanfaatkan alam demi kemakmuran hidup manusia. Hal itu wajar saja sepanjang tetap berpegang pada konsep ekosistem, yaitu keseimbangan (balancing) dan saling ketergantungan antara unsur-unsur kehidupan di alam. Indonesia saat ini menghadapi berbagai krisis multi dimensi, termasuk juga krisis lingkungan; antara lain suhu udara yang semakin panas karena pohon-pohon makin banyak ditebangi, hutan lindung yang rusak, taman laut yang rusak, pemborosan energi, pencemaran air, tanah, udara. Permasalahan klasik yang dihadapi sejak dahulu atas berbagai krisis lingkungan tersebut adalah akibat tarik-menarik antara kekuatan ekonomi dan kelestarian fungsi ekologis. Jalan tengah yang dapat diambil adalah keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan biaya lingkungan yang masih bisa ditanggung akibat pertumbuhan ekonomi untuk menjaga kelestarian fungsi ekologis. Keseimbangan antara kekuatan ekonomi dan kelestarian fungsi ekologis harus ditopang good will dari lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, serta kerjasama yang sinergis antara ketiganya dalam visi yang sama atas kebijakan publik untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. Tanpa good will dan kerjasama yang baik, mustahil akan terwujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan.
1 . Kefungsian biosfir
  1. faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi
Pertumbuhan populasi dapat dipengaruhi oleh adanya kelahiran / natalitas, kematian / mortalitas, imigrasi, serta emigrasi.
  1. pembatasan pertumbuahan populasi dan daya dukung lingkungan
Pertumbuhan populasi terbatas oleh karena terbatasnya juga sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga manusia harus menggunakan sumber daya yang ada secara lebih efisien. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya daya dukung lingkungan, yaitu :
  • daya dukung absolut atau daya dukung maksimum
  • daya dukung keamanan
  • daya dukung optimum
2.  Keterkendalian kendala
a. faktor iklim dan atmosfer
Faktor iklim dan atmosfer dapat mempengaruhi laju pertumbuhan populasi di suatu daerah.
b. tanah
Tanah yang subur dan kaya akan zat mineral, merupakan tempat yang paling banyak di tumbuhi vegetasi. Sehingga terdapat persediaan makanan yang cukup untuk daerah tersebut.
c. air
Air merupakan kebutuhan vital bagi makhluk hidup, sehingga dengan terbatasnya ketersediaan air maka pertumbuhan populasi pun akan terganggu.
d. faktor – faktor biotis
Adanya keseimbangan di dalam rantai makanan makhluk hidup, akan membiuat suatu ekosistem menjadi seimbang.
e. interaksi faktor – factor
Seluruh faktor – faktor kendala akan mengalami interaksi yang akan menimbulkan pengaruh timbal balik diantaranya.
B.2  Keunggulan fungsi SDM ( sasaran 2 : lingkungan sosial )
Fungsi SDM merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting, di samping fungsi perusahaan lain seperti pemasaran, produksi, dan keuangan. Saat ini semakin disadari bahwa SDM merupakan hal penting dan menjadi sumber keunggulan bersaing bagi organisasi. Beberapa isu utama berkaitan dengan SDM yang menyebabkan perusahaan perlu melakukan repositioning fungsi SDM antara lain :
1) Mengelola SDM untuk menciptakan kemampuan (kompetensi) SDM.
2) Mengelola diversitas tenaga kerja untuk meraih keunggulan bersaing.
3) Mengelola SDM untuk meningkatkan daya saing atau competitiveness.
4) Mengelolola SDM untuk menghadapi globalisasi (go international).
Macam-macam pendekatan sistem, yaitu pendekatan sistem ekologik, pendekatan sistem sosial, dan pendekatan sistem ekonomik. Pendekatan sistem ekologik, yaitu pendekatan yang lebih mengutamakan SDA yang dapat diperbaharui dengan tidak menggunakan SDA yang tidak dapat diperbaharui. Pendekatan sistem social, yaitu pendekatan yang lebih mengarah pada proses kegiatan manajemen yang kompleks. Pendekatan sistem ekonomik, yaitu pendekatan yang lebih mengarah pada metode atau tata cara untuk memahami sesuatu persoalan atau sesuatu pekerjaan terutama dalam hal SDA dan lingkungan.
B.3  Keberlanjutan fungsi pembangunan ( sasaran 3 ; lingkungan binaan )
1. keberlanjutan ekologis
Pembangunan berkelanjutan dibidang ekologi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Negara didunia untuk mempertahankan keberlangsungan sumberdaya alam bagi generasi berikutnya dimasa yang akan datang. Selain untuk keberlangsungan hidup generasi mendatang, pembangunan ekologi secara berkelanjutan juga dibutuhkan untuk keberlangsungan ekosistem yang ada dibumi. Pada hakekatnya pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas memanfaatkan seluruh sumberdaya, guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat manusia. Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya juga merupakan upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami (sumberdaya alam hayati dan non hayati) dan lingkungan binaan (sumberdaya manusia dan buatan), sehingga sifat interaksi maupun interdependensi antar keduanya tetap dalam keserasian yang seimbang. Dalam kaitan ini, eksplorasi maupun eksploitasi komponen-komponen sumberdaya alam untuk pembangunan, harus seimbang dengan hasil/produk bahan alam dan pembuangan limbah ke alam lingkungan.
Prinsip pemeliharaan keseimbangan lingkungan harus menjadi dasar dari setiap upaya pembangunan atau perubahan untuk mencapai kesejahteraan manusia dan keberlanjutan fungsi alam semesta. Konsep pembangunan berkelanjutan adalah suatu tujuan yang operasional di seluruh dunia, baik di tingkat lokal, nasional, dan regional atau international. Untuk mencapai kelanjutan dalam bidang ekologi ini, perlu dilakukan keseimbangan antara ekonomi sosial budaya serta gaya hidup masyarakat, selain itu juga diperlukan pemahaman juga pola pikir yang lebih matang mengenai mengolah, mengkonsumsi serta mengambil keputusan yang akan mempengaruhi ekologi guna keberlangsungannya dimasa yang akan datang. Dan untuk melihat bagaimana pelaksanaan dan pengembangan pembangunan berkelanjutan di bidang ekologi ini penulis akan menghubungkannya dengan pembangunan ekonomi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pengeksploitasian alam atau ekologi tidak akan terlepas dari konsumsi manusia dan itu sangat erat sekali hubungannya dengan ekonomi, baik itu mencakup produksi, distribusi atau tingkat konsumsi yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.
2. keberlanjutan ekonomis
Pembangunan ekonomi yang dikembangkan telah menggerakan pembangunan ekonomi yang cenderung ekstraktif dan berjangka pendek. Tanpa menafikan adanya perbaikan kualitas sumber daya dan linkungan, namun secara umum dapat dikatakan bahwa upaya mempertahankan fungsi lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari masih jauh dari yang diharpkan.
Bercermin pada kondisi Indonesia saat ini, maka pendekatan Ekonomi Hijau (Green ekonomy approach) dapat diartikan sebgai suatu model pendekatan pembangunan ekonomi yang tidak lagi mengandalkan pembangunan ekonomi berbasis eksploitasi sumberdaya alam dan lingkungan yang berlebihan. Ekonomi hijau merupakan suatu lompatan besar meninggalkan praktik-praktik ekonomi yang mementingkan keuntungan jangka pendek yang telah mewariskan berbagai permasalahan yang mendesak untuk ditangani termasuk mengerakan perekonomian yang endak karbon (low carbon economy).
Konsep ekonomi hijau meliputi cakupan yang luas dan merupakan paradigma baru dalam pembangunan ekonomi guna menggantikan kebijakan-kebijakan lingkungan yang masa lalu kerap difokuskan pada solusi jangkan pendek. Pendekatan ekonomi hijau merupakan win-win solution dalam mengakhiri perdebatan para penentu kebijakan yang tidak ada habis-habisnya seputar “pelestarian lingkungan” dan “pertumbuhan ekonomi”. Atau dengan kata lain, Ekonomi Hijau adalah model pembangunan ekonomi berbasiskan pengetahuan terhadap ecological economic antara ekonomi dan ekosistem serta dampak negatif akibat aktivitas ekonomi termasuk perubahan iklim dan pemanasan global.
3. keberlanjutan sosial budaya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya, secara menyeluruh keberlanjutan sosial dinyatakan dalam keadilan sosial. Hal-hal yang merupakan perhatian utama adalah stabilitas penduduk, pemenuhan kebutuhan dasar manusia, pertahanan keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan.
4. keberlanjutan sosial politik
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian terhadap HAM, kebebasan individu, hak-hak sosial,politik dan ekonomi, demokratisasi serta kepastian ekologis.
5. keberlanjutan hankamnas ( pertahanan keamanan nasional )
Keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dan gangguan. Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang berkelanjutan. Apabila selama ini terjadi ketimpangan, maka yang terjadi adalah disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut nasionalisme, rasa kebangsaan dan “pudarnya negara bangsa”.
  1. C.    Pemecahan Masalah Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam.
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1) Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2) Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3) Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.
Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup. Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
a) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut.
Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
b) Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:
  • • Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
    • Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
  • • Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
  • • Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
    • Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
    • Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
  • • Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
  • • Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
    • Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
  • • Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
    • Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.c) Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
• Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
• Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
• Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
d) Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut:
  • • Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.
  • • Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
    • Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
    • Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP

  1. A.    KESIMPULAN
  2. Melalui mekanisme pasar, alokasi sumberdaya alami tertentu akan berlangsung mulus dan memberikan kepuasan optimal kepada semua pihak
  3. Pareto optimal : Tidak mungkin lagi membuat seseorang atau sekelompok orang jadi lebih kaya (sejahtera) tanpa menyebabkan setidaknya seorang lain dirugikan oleh tindakan itu.
  4. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya
  5. Pembangunan berkelanjutan adalah kegiatan terencana untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan dan kesempatan generasi selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan mereka
  6. Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik

  1. B.     SARAN
Untuk keterangan lebih lanjut, anda dapat membaca literatur – literatur yang berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unnes.ac.id/irma/2010/11/24/pemanfaatan-sda-kaitannya-dengan-ekonomi-dan-lingkungan/
http://www.menlh.go.id/home/index.php?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar