Minggu, 11 Maret 2012

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN


PEMANFAATAN SDA DALAM KEGIATAN EKONOMI
Dewasa ini, dimana perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat telah mendorong tingkat konsumsi dunia semakin meningkat. Keadaan global semakin memperluas pembangunan di pelbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi. Secara umum, ekonomi merupakan bidang yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sedangkan sumber daya alam sebagai alat pemenuh kebutuhan sifatnya terbatas.
Jika dilihat, ekonomi dan SDA Lingkungan merupakan dua hal yang kontradiktif. Ekonomi menganggap bahwa SDA Lingkungan merupakan input untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemenuh kebutuhan. Sedangkan SDA Lingkungan merupakan kajian mengenai pengelolaan lingkungan agar tetap lestari. Terkait dua pemahaman tersebut maka muncullah kajian mengenai dua bidang tersebut yaitu ekonomi sumber daya alam dan lingkungan.
Pada dasarnya ekonomi sumber daya alam dan lingkungan berupaya agar pemanfaatan sumber daya alam dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dapat berlangsung secara berkesinambungan. Bagaimana kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dengan tidak mengabaikan kelestarian SDA lingkungan. Isu pemanfaatan SDA oleh manusia adalah kelangkaan atau scarcity.
Scarcity adalah suatu keadaan dimana kebutuhan manusia yang tidak terbatas harus dihadapkan pada SDA yang keberadaannya terbatas. Kelangkaan tersebut dibahas oleh beberapa teori diantaranya:
· Teori Malthusian, dikenalkan oleh Thomas Malthus.
Malthus menyatakan bahwa kelangkaan disebabkan karena pertumbuhan manusia tidak diimbangi oleh perningkatan ketersediaan pangan. Menurutnya pertumbuhan manusia menurut deret ukur sedangkan ketersediaan pangan menurut deret hitung. Sehingga pada suatu masa akan terjadi kelangkaan pangan.
· Teori Ricardian, dikenalkan oleh David Ricardo
Menurut Ricardo kelangkaan disebabkan karena penurunan kualitas lahan dan kesuburan sehingga diperlukan input yang lebih banyak. Degradasi lahan menyebabkan output yang dihasilkan menurun dan keuntungan menjadi berkurang
· Teori John Struatmill mengatakan bahwa kelangkaan terjadi karena lemahnya sistem kelembagaan dan tidak ramah sosial.
Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan pada perkembangannya menganalissa dampak aktivitas ekonomi manusia terhadap lingkungan, pilihan dan tingkah laku manusia berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya manusia serta perubahan lingkungan yang terjadi karenanya. Ekonomi sumber daya alam lingkungan memiliki ciri-ciri:
  • Terbentuk sebagai proses alamiah
  • Digunakan untuk memenuhi kebutuhan
  • Memiliki nilai (value)
  • Memiliki oportunity cost
  • Mempunyai sifat kelangkaan
Selain itu ekonomi sumber daya alam dan lingkungan memiliki karakteristik sebagai berikut :
· Ekonomi SDA lingkungan memperhatikan eksternalitas, yaitu suatu keadaan dimana kegiatan produksi atau konsumsi mempengaruhi kegunaan faktor lain yang tidak diinginkan, dan faktor yang mendorong keadaan tersebut tidak memberikan kompensasi pada pihak yang terkena dampak
· Ekonomi SDA lingkungan memperhatikan indivisibility public goods
· Ekonomi SDA lingkungan memperhatikan kebijakan dan kelembagaan terkait dengan SDA lingkungan
· Ekonomi SDA lingkungan memperhatikan pengalokasian SDA
· Ekonomi SDA lingkungan memperhatikan kesejahteraan sosial (social welfare)
Dalam pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan harus berdasarkan pada pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan tiga dimensi yaitu ekonomi, ekologi dan sosial (pemerataan kesejahteraan masyarakat). Saat ini isu-isu dalam pengelolaan SDA diantaranya adalah:
· Terbatasnya ketersediaan SDA sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas
· Adanya pengalihan dari penggunaan SDA renewable ke SDA non renewable
· Pemanfaatan SDA yang tidak lagi bijaksana dan seringkali hanya memperhitungkan jangka pendek
· Lokasi dan cadangan SDA yang sulit dijangkau
· Pengaruh permintaan pasar menyebabkan eksplorasi SDA secara besar-besaran
Kelangkaan dapat dihindari dengan beberapa upaya berikut:
· Peningkatan teknologi
· Penggunaan SDA substitusi
· Perdagangan
· Eksplorasi dan penemuan
· Pemanfaatan kembali dan daur ulang
PERAN KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SDA LINGKUNGAN
Kelembagaan dalam pengelolaan SDA lingkungan merupakan seperangkat aturan main yang mengendalikan penentuan tindakan dalam mengelola dan mengatur SDA dalam hal pengalokasian SDA agar dapat dimanfaatkan secara optimal dalam memenuhi kebutuhan manusia. Kelembagaan berperan dalam upaya pencapaian sasaran, menghingdari konflik yang mungkin muncul dalam pengelolaan SDA.
Diakui saat ini peran kelembagaan dalam upaya pengelolaan SDA lingkungan masih lemah, sehingga seringkali terjadi penyalahgunaan atau eksplorasi besar-besaran terhadap SDA yang pada akhirnya malah merugikan manusia sendiri. Pemerintah perlu melakukan sebuah upaya untuk mengaktifkan kembali peran kelembagaan untuk mencapai pemanfaatan SDA yang tepat guna dan optimal.
EKONOMI SUMBER DAYA LAHAN
Pembangunan yang terus-menerus tidak jarang memunculkan konflik lahan diantara sektor pertanian dan sektor non pertanian. Dimana-mana terjadi pergeseran fungsi lahan serta penyempitan lahan produksi pertanian. Memang, dalam menghadapi konflik lahan tersebut, terkadang timbul sikap serba salah. Ambil contoh salingrebut lahan antara sektor pemukiman dan pertanian. Satu sisi, tempat tinggal sangat dibutuhkan sebagai tempat bernaung, tapi di sisi lain manusia tentu tak akan bisa melewatkan perutnya tanpa sekerat makanan.
Menanggapi hal tersebut perlu ada usaha pengalokasian lahan seefektif mungkin. Perlu ada zonasi agar sektor-sektor yang membutuhkan tidak perlu saling berebut pemanfaatan lahan. Menurut teori ESDAL, nilai suatu lahan ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
· Tingkat kesuburan tanah
· Lokasi tanah, ini berkaitan dengan jarak kedekatan suatu lahan dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
· Nilai kelestarian lingkungan
EKONOMI SUMBER DAYA AIR
Air merupakan sumber daya yang sangat vital bagi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup. Air di permukaan bumi ini memiliki jumlah yang tetap, hal ini disebabkan karena air mengalami siklus hidrologi. Kebutuhan akan air pada setiap aspek kehidupan seringkali menimbulkan konflik diantara pemakai air, karena meski air merupakan public goods dengan kelimpahan yang tetap di permukaan bumi, tetap saja ada ruang dan masa dimana air menjadi sulit ditemukan seperti pada saat musim kemarau.
Kendala tersebut perlu diatasi dan pemerintah memiliki peranan penting diantaranya:
· Membentuk dan melaksanakan peraturan seperti pencegahan limbah terhadap air baik dari rumah tangga maupun industri
· Membangun sarana pengelolaan air sebagai proyek kepentingan umum, contohnya pembangunan irigasi, PDAM, PLTA dan perencanaan DAS
· Analisis AMDAL
· Pengelolaan air dengan konservasi lingkungan hidup
· Ditetapkannya kebijakan pajak dan retribusi
Permasalahan dalam pengelolaan air, diantaranya
· Perhitungan ekonomi
· Pilihan antara sumber daya alam yang baru dan perbaikan sumber daya alam yang telah ada
· Water conservation
Isu-isu dalam pengelolaan sumber daya air
· Bagaimana pengalokasian air diantara pengguna air dari sektor pertanian dan sektor non pertanian
· Bagaimana mengupayakan ketersediaan air tanpa mengenal rentang waktu, sehingga air tetap tersedia dengan cukup meski di musim kemarau
· Bagaimana mendistribusikan air diantara wilayah pengguna air secara merata
· Bagaimana seharusnya manajemen pengelolaan air yang tepat dan optimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar