Minggu, 11 Maret 2012

konomi SDA/lingkungan


EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

by yohana

MODUL 1
PERANAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
Kegiatan Belajar 1: Pengertian dan Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi
Rangkuman


Peranan ilmu ekonomi dalam kaitannya dengan sumber daya alam dan lingkungan yaitu mengenai pengambilan keputusan dalam penggunaan sumber daya alam yang langka.
Penggunaan sumber daya alam untuk masa mendatang merupakan imbangan antarpenduduk dan sumber daya alam.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di bawah maupun di atas bumi dan belum dilibatkan dalam proses produksi.
Barang sumber daya alam adalah sumber daya alam yang sudah diambil dari bumi dan digunakan sebagai faktor produksi.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat memerlukan barang sumber daya yang banyak namun dapat mengurangi sumber daya alam di bumi.
Teori ekonomi yang digunakan dalam pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam adalah fungsi produksi.
Ada delapan isu penting yang berkaitan dengan sumber daya alam yaitu persediaan untuk kebutuhan manusia, lokasi persediaan, pergeseran ketersediaan sumber daya alam, kebijakan penggunaan, peranan sumber daya alam dan lingkungan, kualitas, kerusakan lingkungan dan mekanisme pasar.
Kegiatan Belajar 2: Peranan Ekonomi Lingkungan dalam Analisis Fungsi Lingkungan
Rangkuman

Ekonomika lingkungan merupakan studi tentang dampak yang tidak diinginkan dan studi tentang pilihan penggunaan sumber daya alam.
Peranan utama lingkungan adalah sebagai sumber bahan mentah, asimilator dan sumber kesenangan
Kegiatan Belajar 3: Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Rangkuman

Pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berlangsung terus menerus namun tidak menyebabkan kesejahteraan generasi penerus menjadi menurun.
Pengertian tekanan ekologi adalah menurunnya kualitas sumber daya alam terhadap prospek ekonomi. Kondisi ini dapat diatasi hanya dengan merubah kebijakan ekonomi.
Syarat-syarat tercapainya pembangunan berkelanjutan dapat dilihat dari terpeliharanya lingkungan alami, masih besarnya peranan sumber daya alam sebagai sumber bahan mentah dan besarnya peranan lingkungan untuk menampung limbah dan mempunyai kemampuan untuk mengolah limbah secara alami.
Perlu adanya hak penguasaan yang jelas bagi swasta yang melindungi lingkungan.
Perlu adanya penyusunan neraca sumber daya alam untuk mengetahui cadangan sumber daya alam dan terjadinya degradasi lingkungan.
Perlu penetapan ekolabeling bagi produk yang dihasilkan oleh produsen untuk menjaga kualitas lingkungan.


MODUL 2
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN UKURAN KELANGKAAN
Kegiatan Belajar 1: Klasifikasi Sumber Daya Alam
Rangkuman

Sumber daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih, tak pulih dan gabungan
Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak dapat diperbaharui dengan teknologi disebut daerah kritis
Berdasarkan pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan oleh swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh pemerintah untuk barang publik
Pembedaan antara sumber daya alam pulih dan tak pulih dapat dilihat pula dari aspek penerimaan dan biaya pengelolaan
Pembedaan sumber daya alam dapat juga dilihat dari aspek primer dan sekunder
Dikaitkan dengan penggunaannya, sumber daya alam dapat dilihat dari sifat hubungannya yaitu : komplementer, substitusi dan netral
Kegiatan Belajar 2: Mengukur Kelangkaan Sumber Daya Alam
Rangkuman

Pengertian langka menurut ekonom adalah jumlah barang yang diminta lebih banyak dari yang tersedia
Persediaan sumber daya alam diartikan sebagai volume sumber daya alam yang sudah diketahui dan dapat diambil untuk mendatangkan keuntungan.
Para ekonom mengemukakan beberapa cara mengukur kelangkaan yaitu Fisher dengan menggunakan harga barang dan nilai sewa, Barnett anda Morse menggunakan satuan biaya produksi dan ada pula yang menggunakan royalti dan elastisitas substitusi.
Menurut Brown and Field penggunaan biaya produksi per satuan, harga barang dan nilai sewa ekonomis memiliki kelemahan


MODUL 3
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Kegiatan Belajar 1: Pengelolaan Sumber Daya Alam Tak Pulih
Rangkuman

Dalam pengambilan sumber daya alam tak pulih secara optimal ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu: harus memperhitungkan biaya alternatif dan biaya alternatif ini akan selalu meningkat sebesar tingkat bunga yang berlaku.
Variabel yang lebih diperhatikan dalam pengambilan sumber daya alam tak pulih adalah pola perubahan harga dan produksi daripada royalti.
Kenaikan harga barang sumber daya alam tak pulih jika tidak ada batasnya, maka akan menyebabkan timbulnya barang substitusi.
Jika harga meningkat sedang permintaan relatif stabil maka jumlah produksinya akan menurun.

Biaya pengambilan sumber daya alam merupakan fungsi terhadap jumlah maupun besarnya persediaan, sehingga hubungannya dapat positif, negatif atau netral.
Pada persaingan sempurna, seorang pengelola akan memaksimumkan keuntungan dari sumber daya yang dikelolanya.
Pada seorang pengelola monopolis juga akan memaksimumkan keuntungan dengan syarat yang harus dipenuhi adalah penerimaan marjinal harus sama dengan biaya marjinal ditambah dengan royalti.

Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya alam tak pulih adalah adanya unsur ketidakpastian, ketidakstabilan di pasar, efisiensi, hasil eksplorasi dan permasalahan dalam distribusi dan ketidakadilan.
Kegiatan Belajar 2: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pulih
Rangkuman

Pengambilan sumber daya alam pulih secara optimal harus didasarkan pada konsep steady state.
Pengelolaan sumber daya alam pulih pada umumnya didasarkan pada konsep hasil maksimum yang mantap (Maximum Sustainable Yield).
Pengelolaan sumber daya alam pulih yang didasarkan pada kriteria manfaat biaya dan standar yang memaksimumkan nilai sekarang dari penerimaan bersih menggunakan konsep Optimal Sustainable Yield.
Pada sumber daya alam pulih terjadi titik balik (turning point) karena lingkungan alamiah memiliki daya dukung yaitu jumlah maksimum yang dapat ditampung oleh lingkungan alam.

Dengan adanya kepemilikan sumber daya alam secara umum maka akan terjadi kepunahan. Hal ini disebabkan setiap pelaku yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut tidak memperhitungkan biaya alternatif yang merupakan nilai di masa mendatang dari sumber daya alam tersebut.

Beberapa cara mengatasi eksploitasi sumber daya alam pulih yang berlebihan adalah dengan:
mendefinisikan hak penguasaan atau hak milik sumber daya alam;
pembatasan peralatan yang digunakan untuk pengambilan;
pembatasan jumlah sumber daya alam yang diambil.
Pada sumber daya milik umum ada kemungkinan akan terjadi faktor kesesakan yaitu individu yang menggunakan fasilitas umum akan merasa saling terganggu. Dampak yang ditimbulkan adalah menurunnya kenikmatan para pengguna dan berkurangnya kesediaan untuk membayar.

Pada pengelolaan sumber daya milik umum biasanya akan terjadi kasus pencemaran, karena semua pengguna akan memanfaatkan untuk pembuangan limbah secara sembarangan.


MODUL 4
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
Kegiatan Belajar 1: Kegiatan yang Berkaitan dengan Pengembangan Sumber Daya Alam
Rangkuman

Ada beberapa pengertian konservasi, namun secara umum diartikan sebagai suatu tindakan untuk mencegah pengurasan sumber daya alam dengan cara pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang masih tetap tersedia.
Cadangan sumber daya alam adalah sumber daya alam yang sudah diketahui dan bernilai ekonomis. Cadangan ini sudah diketahui jumlah atau besarnya deposit dalam satuan ukuran tertentu dan sudah diketahui manfaatnya.

Menurut David Ricardo manusia akan selalu menggunakan sumber daya alam yang paling tinggi kualitasnya kemudian baru beralih kekualitas yang rendah.
Kelompok Roma berpendapat, bahwa masyarakat hanya memikirkan kepentingannya sendiri dalam jangka pendek karena tingkat kesejahteraannya masih rendah.
Gerakan konservasi di Amerika Serikat adalah untuk mengembangkan sektor kehutanan secara ilmiah.

Kebijakan investasi dan di investasi dapat menghasilkan kegiatan konservasi atau deplisi.
Penggunaan yang lestari secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan konservasi.

Standar minimum digunakan untuk pelaksanaan konservasi agar daerah yang sudah kritis tidak menjadi punah.
Kegiatan Belajar 2: Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Konservasi Sumber Daya Alam
Rangkuman

Salah satu faktor yang paling konsisten mempengaruhi konservasi dan digunakan dalam perencanaan pengambilan sumber daya alam untuk membuat penerimaan bersih di masa mendatang adalah tingkat bunga.

Suatu kenaikan dalam tingkat bunga akan berarti adanya suatu penurunan yang progresif dalam nilai sekarang dari penerimaan bersih.
Dibandingkan sewa pajak mempunyai peranan yang lebih penting untuk konservasi sumber daya alam.

Hak penguasaan merupakan lembaga ekonomi yang utama dalam mempengaruhi keputusan untuk konservasi, karena akan menurunkan lebih lanjut lembaga-lembaga ekonomi yang lain seperti sistem persewaan, kredit dan perpajakan.
Hubungan antara pemilik dan penyewa atau pemakai sumber daya alam yang berupa penyerahan hak penguasaan dari pemilik kepada pemakai dikenal sebagai persewaan.
Hubungan penggunaan sumber daya alam baik untuk produk maupun hasil produksi sangat ditentukan oleh bentuk pasar.

Distribusi tingkat penggunaan sumber daya alam dapat bersifat komplementer, bersaing atau netral. Jika dikaitkan dengan bentuk pasar maka akan terlihat kebijakan yang akan dilaksanakan yaitu konservasi atau deplisi.

Jika hubungan ketergantungan dalam tingkat penggunaan adalah melalui penerimaan maka yang digunakan pada umumnya adalah sumber daya yang dapat diperbaharui.
Hubungan antara tingkat penggunaan sumber daya alam melalui penerimaan marjinal dan biaya marjinal tergantung dari macam masukan dan macam produk yang dipengaruhinya.


MODUL 5
PENERAPAN ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PADA SUMBER DAYA ALAM
Kegiatan Belajar 1: Analisis Biaya dan Manfaat dalam Penggunaan Sumber Daya Alam
Rangkuman

Pada pengambilan sumber daya alam tambahan manfaat akan mengikuti konsep hukum tambahan manfaat yang semakin berkurang.
Manfaat dari tambahan kegiatan pengambilan sumber daya alam akan melebihi atau minimal sama dengan biaya alternatif.

Proyek yang layak dipilih adalah yang mempunyai B/C rasio lebih besar dari satu, artinya manfaat harus lebih besar dari pada biaya.
Konsep manfaat dan biaya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu antara riil dan semu, langsung dan tidak langsung, primer dan sekunder, dan sebagainya.

Untuk mengetahui layak tidaknya suatu proyek maka kita harus mengenal dan dapat mengukur manfaat dan biaya suatu proyek
Dalam pelaksanaan suatu proyek aspek yang dianggap sulit adalah menentukan tingkat diskonto dan umur proyek.
Kegiatan Belajar 2: Analisis Manfaat dan Biaya Sosial Suatu Proyek
Rangkuman

Analisis Manfaat dan Biaya dirumuskan sebagai:
O = B/C ratio
l = investasi awal proyek; Bn = biaya, waktu
Mn = manfaat waktu i, r = bunga diskonto

Payback period adalah lama waktu yang diperlukan suatu badan usaha untuk memperoleh kembali investasi awalnya.

Average Rate of Return on Investment adalah alat untuk mengukur keuntungan proyek investasi yang diusulkan.

Net Present Value adalah nilai sekarang aliran kas ditambah nilai sekarang nilai akhir suatu proyek dikurangi investasi awal.

Internal Rate of Return adalah tingkat bunga yang menyamakan Net Present Value aliran kas keseluruhan dari proyek sama dengan nol.


MODUL 6
MENURUNNYA FUNGSI LINGKUNGAN
Kegiatan Belajar 1: Penyebab Menurunnya Fungsi Lingkungan
Rangkuman

Merosotnya fungsi lingkungan karena adanya beberapa ciri yang melekat pada lingkungan yaitu: a) sifat sebagai barang publik, b) sifat sebagai barang milik bersama dan c) adanya sifat eksternalitas.
Ada beberapa kebijakan yang perlu diambil pemerintah dalam kaitannya dengan fungsi lingkungan agar tetap lestari yaitu:
Memperbaiki hak penguasaan menjadi barang privat.
Memperbaiki manajemen sumber daya alam dan lingkungan.
Menerapkan sistem ekolabeling.
Melaksanakan audit lingkungan.
Memberikan insentif untuk pengelola lingkungan yang baik.
Kebijakan Adipura bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan dengan maksud membudayakan sikap hidup bersih dan sehat.
Dasar penilaian Adipura meliputi aspek: 1) organisasi dan kelembagaan, 2) kesehatan, dan 3) kondisi fisik kota.
Kegiatan Belajar 2: Sumber dan Macam-macam Pencemaran
Rangkuman

Secara umum limbah dapat dikelompokkan menjadi stock pollutants yaitu limbah yang sulit diserap oleh lingkungan dan fund pollutants, yaitu limbah yang mudah diserap oleh lingkungan.
Limbah dikelompokkan pula menurut luas dampak yang ditimbulkan yaitu bersifat lokal yang berarti kerusakan sebagai akibat pencemaran berada di sekitar sumber pencemaran, dan bersifat regional yang berarti kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih luas dari daerah sekitar.
Volume limbah yang efisien adalah alokasi yang dapat memaksimumkan nilai sekarang dari manfaat sosial bersih yang ditimbulkan.

Manfaat sosial bersih adalah manfaat yang diperoleh dari konsumsi suatu barang atau jasa tertentu dikurangi kerugian yang ditimbulkan adanya kerusakan.
Jenis biaya untuk penanggulangan pencemaran adalah biaya kerusakan akibat pencemaran dan biaya pengendalian atau pencegahan timbulnya pencemaran.

Sumber daya air dibedakan menjadi sumber daya air tanah yaitu sumber air bersih yang terdapat di dalam tanah dan batu-batuan, dan sumber daya air permukaan yaitu sumber air yang terdiri dari badan sungai, danau dan lautan.
Pencemaran pada air tanah terjadi jika bahan pencemar memasuki daerah titik jenuh. Sedang sumber pencemaran air permukaan adalah limbah yang sengaja di buang di badan air dan limbah yang tertinggal pada saat pengangkutan di badan air.
Sumber pencemaran air pemukaan dibedakan menjadi sumber tak bergerak dan sumber bergerak.

Biological oxygen demand (BOD) merupakan ukuran volume oksigen yang diperlukan oleh suatu badan air.

Bahan berbahaya dan beracun merupakan pencemar yang sulit di asimilasi oleh lingkungan, sehingga dikategorikan sebagai stock pollutants.
Baku mutu emisi udara ambien terdiri dari dua yaitu: pertama, baku mutu primer yang diartikan sebagai baku mutu yang harus dipatuhi oleh semua kegiatan, yang bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia. Sedang yang kedua, baku mutu sekunder bertujuan untuk melindungi kesejahteraan manusia dari pencemaran.


Pencemar udara dikelompokkan berdasarkan sifatnya dan terdiri dari partikel dan gas.
Pencemaran yang terjadi pada sumber daya tanah termasuk sangat tinggi, karena tanah atau bumi merupakan tempat kehidupan manusia dan banyak limbah padat yang dibuang ke dalamnya.


MODUL 7
EKONOMIKA KUALITAS LINGKUNGAN
Kegiatan Belajar 1: Ekonomika Pengendalian Pencemaran
Rangkuman

Model keseimbangan material menggambarkan interaksi antara perekonomian dan lingkungan.
Apabila kemampuan lingkungan dalam mengasimilasi lebih rendah dari volume limbah itu sendiri maka akan terjadi eksternalitas.
Kerusakan adalah semua dampak negatif yang dialami oleh pengguna lingkungan sebagai akibat dari menurunnya fungsi lingkungan.
Fungsi kerusakan menunjukkan hubungan antara volume limbah dan kerusakan yang disebabkan oleh limbah tersebut.

Ambang batas adalah keadaan yang menunjukkan tingkat konsentrasi tertinggi yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Biaya penanggulangan pencemaran adalah biaya-biaya untuk mengurangi volume limbah yang dibuang ke dalam lingkungan.

Tingkat emisi yang efisien adalah tingkat emisi yang biaya kerusakan marjinalnya sama dengan biaya marjinal penanggulangan pencemaran.
Prinsip kesamaan marjinal digunakan untuk mencapai tingkat emisi yang efisien.
Kegiatan Belajar 2: Ekonomika Perlindungan Lingkungan
Rangkuman

Ada dua metode untuk melindungi lingkungan yaitu pendekatan pengaturan langsung dan pendekatan insentif ekonomi berdasarkan mekanisme pasar.
Prinsip pencemar harus membayar adalah dengan memasukkan biaya eksternal ke dalam biaya produksinya.

Pada prinsip pencemar harus membayar ada dua interpretasi yaitu interpretasi sempit dan interpretasi yang luas.
Tingkat pencemaran yang optimum adalah pada saat perpotongan antara kurva keuntungan bersih marjinal dan biaya eksternal marjinal.
Instrumen yang digunakan dalam pendekatan pengendalian pencemaran untuk memelihara lingkungan adalah dengan cara:

mengubah secara langsung tingkat harga atau biaya produksi;
mengubah secara tidak langsung harga dan biaya melalui kebijakan fiskal dan moneter;
menciptakan pasar bagi barang-barang lingkungan.
Keuntungan dari pendekatan dengan pajak atas pencemaran adalah produsen masih dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan nilai manfaat bersih lebih rendah dari biaya eksternal yang ditanggung masyarakat. Selain itu dengan pajak atas pencemaran tidak terlalu banyak dihindari.

Pada kenyataannya penggunaan pajak lingkungan cukup sulit untuk dilaksanakan karena adanya ketidakpastian dalam biaya kerusakan lingkungan akibat pencemaran.
Tinggi rendahnya elastisitas permintaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan menentukan efektif tidaknya pungutan pencemaran.

Sistem perdagangan perizinan merupakan pendekatan pengendalian pencemaran lingkungan dan konservasi sumber daya alam dengan tujuan mengubah tingkah laku produsen dalam kegiatannya sehingga dapat bersahabat dengan lingkungan.


MODUL 8
NERACA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Kegiatan Belajar 1: Kegunaan Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Rangkuman

Fungsi dari neraca pendapatan nasional adalah sebagai:
Sistem pengukuran perkembangan sosial ekonomi suatu negara.
Sistem informasi mengenai pengelolaan ekonomi dan pembuat kebijakan.
Suatu catatan mengenai bekerjanya sistem sosial ekonomi suatu negara.
Indikator di bidang ekonomi agar dapat dimengerti secara internasional.

Fungsi dari neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah:
Untuk menilai proses dan hasil pembangunan secara objektif dan menyeluruh.
Menilai potensi pembangunan di masa mendatang
Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam
Memperjelas kompensasi baik fisik maupun moneter
Mengelola sumber daya alam secara lebih efektif.

Permasalahan dalam neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah:
Belum memasukkan nilai pengurangan sumber daya alam dan lingkungan.
Belum memperhatikan penurunan kualitas lingkungan
Tidak memasukkan unsur biaya penanggulangan pada Produk Nasional Bruto.
Permasalahan umum dalam penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah penyatuan pandangan berbagai pihak.

Permasalahan khusus pada penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah tidak tersedianya data yang menunjang.
Perlunya neraca sumber daya alam dan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan adalah untuk menjaga keseimbangan dan persediaan bagi generasi yang akan datang.
Strategi untuk menjamin tersedianya sumber daya alam dan lingkungan adalah:
Meneliti kondisi dan masalah sumber daya alam dan lingkungan.
Mengubah teori dan praktik pemberian nilai pada setiap barang.
Membuat studi dan aplikasi mengenai neraca sumber daya alam dan lingkungan.
Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam
Memanfaatkan sumber daya alam secara rasional
Memperbaiki cara pengelolaan sumber daya alam.
Kegiatan Belajar 2: Konsep, Metode, dan Aplikasi Penghitungan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Rangkuman

Degradasi lingkungan yang merupakan perubahan kualitas sumber daya alam dan lingkungan dapat dimasukkan sebagai biaya pembangunan.
Degradasi lingkungan yang berarti menurunnya kualitas lingkungan menyebabkan meningkatnya biaya produksi.

Menghitung penyusutan dapat dilakukan dengan melihat perubahan nilai harga barang modal atau melihat nilai sekarang dari jumlah sewa barang modal.
Neraca sumber daya alam menunjukkan pendapatan riil suatu negara, jumlah sumber daya alam yang akan digunakan generasi mendatang dan melihat kesejahteraan dan penderitaan masyarakat.

Masalah utama dalam penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah mengenai penyusunan teori nilai dan metode yang rasional guna menentukan nilai sumber daya alam dan lingkungan.
Beberapa metode yang digunakan dalam penghitungan sumber daya alam dan lingkungan adalah: a) pendekatan pendapatan, b) pendekatan kesejahteraan, c) penghitungan fisik dan d) penghitungan moneter.
Salah satu aplikasi dari metode penghitungan sumber daya alam dan lingkungan adalah untuk penyusunan nilai produk domestik regional hijau dan untuk menghitung nilai pendapatan regional hijau.


MODUL 9
VALUASI LINGKUNGAN
Kegiatan Belajar 1: Model Penentuan Nilai Lingkungan
Rangkuman

Pemberian nilai pada lingkungan dapat dibedakan dengan dua cara yaitu berdasarkan nilai atas dasar penggunaan dan nilai atas dasar yang terkandung di dalamnya.
Nilai atas dasar penggunaan dibedakan menjadi nilai atas dasar warisan generasi yang sebelumnya dan nilai karena keberadaannya.

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan.
Ada dua kelompok besar teknik penilaian dampak yaitu dari:
segi manfaat meliputi: 1) pendekatan nilai pasar; 2) pendekatan pasar pengganti; 3) pendekatan kompensasi; 4) pendekatan nilai survey.
segi biaya meliputi teknik analisis biaya
Kegiatan Belajar 2: Valuasi Ekonomi Degradasi Lingkungan di Sektor Kehutanan (Kasus Kabupaten Kutai Kartanegara)

Rangkuman
Dalam kajian sekarang ini belum diperhitungkan fungsi hutan yang tidak langsung seperti hutan sebagai sumber genetika, tempat rekreasi, fungsi ekologi dan keanekaragaman hayati, serta fungsi lingkungannya (environmental services). Demikian pula nilai ekonomi yang dihitung baru nilai ekonomi yang berkaitan dengan nilai penggunaan (use value) dan belum memperhitungkan nilai bukan penggunaan seperti nilai warisan, nilai keberadaan. Yang terakhir itu belum dilaksanakan karena memerlukan survei langsung dengan menggunakan pendekatan kesediaan membayar dan atau kesediaan menerima pembayaran; yang semuanya itu memerlukan biaya penelitian yang tinggi. Kalau nilai-nilai ini semua sudah dapat dihitung, maka nilai kerugian akibat kebakaran hutan, kerusakan hutan dan penebangan hutan akan menjadi jauh lebih besar lagi.

Analisis ini menunjukkan bahwa peranan hutan yang bersifat multi fungsi itu ternyata memiliki nilai yang sangat tinggi. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan hutan sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan sumber kehidupan manusia hendaknya dilakukan melalui pengelolaan hutan secara sangat bijaksana berhati-hati, karena banyak fungsi hutan yang sifatnya tidak dapat dikembalikan lagi apabila sudah rusak atau hilang (irreversible). Jadi tidak berarti bahwa hutan sama sekali tidak boleh diambil manfaat langsungnya seperti kayu hutan dan hasil hutan ikutan lainnya, tetapi pemanfaatan hutan tersebut dapat dilakukan melalui pengelolaan yang bijaksana sehingga menjamin kelangsungan fungsi sumber daya hutan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa:

Degradasi lingkungan di sektor kehutanan dapat mengakibatkan dampak langsung dan tidak langsung.
Degradasi lingkungan yang disebabkan oleh penebangan hutan, kerusakan hutan, dan kebakaran hutan akan menimbulkan dampak yang berbeda-beda.
Kebakaran hutan akan menimbulkan dampak antara lain:
peningkatan suhu udara;
timbul asp tebal;
kadar debu berlebihan;
menimbulkan berbagai dampak turunan;
mempengaruhi ekosistem;
mempengaruhi fotosintesis vegetasi hutan;
hilangnya beberapa unsur hara;
rusaknya vegetasi penutup;
pengurangan penyerapan CO2 dan sebagainya
Kerusakan hutan dan penebangan kayu akan menimbulkan beberapa kerugian di antaranya, pengurangan kesuburan tanah, hilangnya unsur hara, terjadinya erosi tanah, dan sebagainya.
Daftar Pustaka

NN. (1998). Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia. Jakarta: KLH dan UNDP.
M. Suparmoko, M. Ratnaningsih, M. Asta and Harlini Kahar. “Forest Resources” dalam Surna T. Djajadiningrat, M. Suparmoko, and M. Ratnaningsih, editors: (1993). Natural Resources Accounting for Sustainable Development, Ministry of State for Population and Environment, Environmental Management Development in Indonesia, Jakarta: Central Bureau of Statistics.
Porkas Sagala. (1994). Mengelola Lahan Kehutanan Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
M. Suparmoko. (2002). Penilaian Ekonomi: Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Yogyakarta: BPFE.
M. Suparmoko. (1997). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Yogyakarta: BPFE.
Sung Hoon Kim and John Dixon. (1986) “Economic Valuation of Environmental Quality Aspects of Upland Agricultural Projects in Korea”, dalam John A. Dixon and Maynard M. Hufschmidt, Economic Valuation Techniques for the Environment, Baltimore: The John Hopkins University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar